Habibie: Sosok Inspiratif bagi Kaum Muda
Pendahuluan
Banyak cara yang bisa kita
lakukan untuk mengenal sosok Habibie. Salah satunya adalah dengan melihat
langsung “pameran foto Habibie dan gebyar aneka lomba yang dilaksanakan
berbagai komunitas yang tergabung dalam Friends of Mandiri Museum.” Pameran ini
dibuka untuk umum mulai 24 Juli 2016 hingga 21 Agustus 2016 di Museum Bank
Mandiri, Kota Tua, Jakarta Barat.
Siapa pun masyarakat
Indonesia pasti mengenal B.J. Habibie sebagai salah satu sosok pemimpin paling
berpengaruh di Indonesia. Sejarah bangsa mencatat bahwa beliau dikenal sebagai presiden
ke-3 Republik Indonesia yang memiliki kontribusi penting bagi kemajuan
pembangunan bangsa. Sosoknya bukan saja dikagumi oleh masyarakat Indonesia
sendiri, akan tetapi dunia Internasional pun tidak ragu untuk memberikan
penghargaan yang besar atas pencapaian luar biasa dalam bidang industri
penerbangan.
Sebelum diangkat
menjadi presiden, Habibie merupakan orang pertama dari Indonesia yang berhasil
menciptakan pesawat terbang. Sebuah pencapaian yang sulit dilakukan oleh orang
Indonesia di masanya, karena beliau berhasil menciptakan teori keretakan
pesawat yang dikenal dengan sebutan “faktor Habibie” demi menciptakan pesawat
yang aman untuk dunia penerbangan.
Sosok Habibie memang
sangat populer di tengah-tengah kehidupan masyarakat Indonesia yang mencerminkan
diri sebagai pemimpin yang berorientasi global, visioner, cerdas, disiplin, dan
berkarakter santun untuk membawa perubahan nyata bagi kemajuan bangsa. Habibie
tidak hanya dikenal sebagai sosok pemimpin Indonesia, tapi juga sebagai anak
negeri yang menginspirasi dunia melalui kecerdasan otaknya dalam menciptakan
penemuan baru dalam dunia penerbangan.
Nama Habibie dalam
percaturan nasional bukan sekadar dikenang sebagai presiden ke-3 Republik
Indonesia, namun beliau juga sosok pemimpin yang menginspirasi kaum muda untuk
melakukan perubahan nyata dalam pembangunan nasional. Sosok pemimpin yang
cerdas dan bertakwa merupakan cerminan dari keperibadian Habibie, yang mampu
melakukan perubahan bagi kemajuan bangsa. Masa muda Habibie yang menorehkan
banyak prestasi di dunia penerbangan, sejatinya bisa menjadi inspirasi dan
teladan bagi anak negeri untuk berpikir revolusioner demi kemajuan bangsa.
Tulisan ini akan
memotret kisah perjuangan Habibie dalam mencapai kesuksesan sebagai inspirasi
bagi kaum muda untuk melakukan kerja nyata bagi kepentingan negeri ini. Torehan
prestasi gemilang yang sudah digapai Habibie dalam dunia penerbangan maupun
sebagai pemimpin nasional bukanlah untuk memenuhi kepentingan pribadi,
melainkan benar-benar diwakafkan untuk kepentingan bangsa dan negara. Hal ini
harus menjadi catatan bagi kaum muda bahwa pencapaian keberhasilan di masa
depan bukanlah sekadar ingin dinikmati sendiri, tetapi adalah untuk
kemaslahatan bangsa agar bisa mengenyam setetes kesuksesan yang pernah diraih
oleh anak negeri.
Latar
Belakang Keluarga dan Pendidikan
Sebelum Anda memahami lebih tentang kunci
keberhasilan Habibie dalam dunia penerbangan, terlebih dahulu Anda harus
mengenal latar belakang keluarga dan pendidikan yang menjadi potret
kegemilangannya dalam membangun bangsa ini ke arah kemajuan. Habibie dilahirkan
di Pare-Pare, Sulawesi Selatan pada tanggal 25 Juni 1936, dari pasangan Alwi
Abdul Jalil Habibie dan RA. Tuti Marini Puspowardojo. Habibie menikah dengan Hasrin
Ainun Habibi pada tanggal 12 Mei 1962 dan dikarunia dua orang putra yakni Ilham
Akbar dan Thareq Kemal.
Sejak kecil, Habibie sudah dikenal sebagai anak yang
cerdas, tekun, disiplin, dan tidak mau menyerah dengan apa yang diusahakan.
Maklum saja, karena beliau memiliki kegemaran membaca yang membuatnya lebih
cerdas dibandingkan dengan teman-temannya. Kehidupan masa kecil memang sangat
berat dan membawa luka yang sangat mendalam bagi perjalanan hidupnya di masa
depan. Ketika masih duduk di sekolah dasar, beliau harus kehilangan bapaknya
yang meninggal dunia karena serangan jantung.
Hidup tanpa seorang bapak tentu saja sangat
memberatkan kehidupan Habibie bersama dengan saudara-saudaranya. Tidak lama
kemudian, ibunya menjual rumah dan kendaraanya dan pindah ke Bandung bersama
Habibie. Ketiadaan sang bapak membuat Habibie harus merana dan ibunya harus
membanting tulang untuk memenuhi kebutuhan anak-anaknya. Hal inilah yang kemudian
membuat Habibie semakin dewasa untuk belajar dengan tekun dan menuntut ilmu
setinggi-tingginya.
Ketika menjalani kehidupan di Bandung, Habibie
melanjutkan pendidikan ke Gouvernments Middlbare Scholl. Di sekolah inilah
kecerdasan Habibie mulai tampak jelas karena memperoleh prestasi yang sangat
gemilang, terutama dalam mata pelajaran eksakta. Tidak heran bila Habibie
selalu menjadi bintang kelas dan menjadi sosok yang paling dibanggakan di
sekolahnya. Kecerdasan Habibie dalam bidang eksakta membuatnya semakin semangat
untuk belajar dengan tekun sehingga pada tahun 1954, beliau melanjutkan pendidikan
tingginya ke Institut Teknologi Bandung. Jurusan yang diambil tentu saja adalah
teknik mesin, karena memang beliau sejak kecil suka dengan dunia penerbangan.
Kecerdasan yang luar biasa ini membuatnya harus
melanjutkan pendidikan ke Jerman. Habibie muda menghabiskan waktu sekitar 10
tahun untuk menyelesaikan studi S-1 hingga S-3 di Aachen, Jerman. Gelar dokter kontruksi pesawat terbang diperoleh Habibie dengan predikat
Summ Cum laude. Sebuah prestasi yang sangat luar bagi anak Indonesia yang
belajar teknik mesin di Jerman. Karena kecerdasannya itulah, Habibie berhasil
menciptakan pesawat terbang pertama buatan Indonesia dengan nama CN-235 dan
N-250.
Kecermelangan karir Habibie di bidang industri penerbangan,
menjadikannya sebagai “permata” di negeri orang sehingga beliau memperoleh
kedudukan yang terhormat baik dari segi materi maupun prestise. Sejumlah
penghargaan bergensi berhasil disabet berkat kecerdasan otaknya yang tiada
tanding. Habibie pun menerima Award von
Karman di bidang kedirgantaraan dan dua tahun kemudian menerima Edward Warner Award. Penghargaan yang
diperoleh ini tentu saja berkat keberhasilannya menciptakan pesawat terbang
pada 10 Agustus 1995. Ketika itu, dunia Internasional merasa takjub dan tertuju
ke Bandara Husein Sastranegara Bandung, di mana pesawat buatan Habibie terbang
untuk pertama kalinya sekitar 55 menit.
Kunci Kesuksesan Habibie yang Menginspirasi
Sekarang
waktunya Anda memahami kunci sukses Habibie dalam meraih mimpi yang sudah
tertanam sejak masa kecil. Saya sendiri sangat takjub dengan pencapaian
kesuksesan yang diraih Habibie dalam mencetuskan ide gemilang demi membangkitkan
bangsa dari ketertinggalan dengan negara-negara maju lainnya. Berkait pencapaian
luar biasa ini, dunia Internasional tidak lagi mengangggap remeh Indonesia di
bidang industri penerbangan. Hal ini terbukti dengan pengakuan dunia
Internasional yang menaruh hormat dengan kejeniusan Habibie dalam menciptakan
pesawat terbang.
Habibie memang dikenal sebagai sosok yang sangat
percaya diri dalam meraih kesuksesan hidup. Meskipun hidup sederhana dan tidak
bergelimang harta, Habibie mampu mewujudkan impiannya untuk menjadi orang
sukses yang bisa berguna untuk bangsa. Habibie mengakui bahwa kehidupan di
dunia memang selalu menuntut orang untuk sukses dan meraih keinginan yang
diimpikan sejak kecil. Hampir bisa dipastikan bahwa setiap orang di dunia
menghendaki dirinya sukses dalam mengembangkan karir atau apa pun yang
berkaitan dengan peningkatan kualitas diri, termasuk dengan menciptakan pesawat
terbang. Kesuksesan bisa diraih apabila manusia memiliki kemauan yang tinggi
untuk mencapainya (Michael Wong, 2005).
Kesuksesan adalah bermakna berhasil mencapai yang
Anda inginkan sehingga sukses menjadi tujuan hidup manusia di dunia. Sukses
seolah menjadi motivasi hidup sebagian besar manusia dari satu generasi ke
generasi selanjutnya, yang memungkinkan setiap orang mampu meng-goal-kan apa yang menjadi rencananya. Dalam
diri Habibie, kesuksesan adalah langkah awal untuk mencapai kebermaknaan hidup
yang memberikan manfaat bagi orang lain. Bagi Habibie, kepentingan bangsa jauh
lebih besar dibandingkan dengan kepentingannya sendiri.
Sebagai mahluk Tuhan, manusia dianugerahi akal
pikiran untuk mengekspresikan segenap potensinya demi kebaikan dan kebahagiaan
di dunia maupun di akhirat. Dengan akal pikiran yang sempurna, manusia
mempunyai kesempatan untuk menggapai cita-cita tertinggi dalam hidupnya
termasuk impian untuk menjadi orang sukses. Manusia bisa dikatakan sebagai
mahluk pencipta kesuksesan yang selalu termotivasi untuk meraih perkembangan
dalam hidupnya. Dari zaman dulu sampai sekarang, manusia telah mencapai
prestasi tertinggi dalam berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi yang
memberikan kemudahan bagi tercapainya kebutuhan hidup manusia itu sendiri.
Kisah kesuksesan manusia di dunia ini memang begitu
sangat cemerlang dan menakjubkan, karena mampu membuat sesuatu di dunia semakin
berperadaban dan bernilai tinggi untuk kepentingan manusia. Kisah kesuksesan
Neil Amstrong yang melakukan pendaratan ke Bulan, perjalanan mengelilingi dunia
oleh Columbus, penerbangan pesawat ruang angkasa ke Mars, penelusuran ke dalam
bumi dan lautan adalah manifestasi dari kedahsyatan manusia dalam mengembangkan
potensi pikirannya untuk mencapai kesuksesan. Begitu pula kesuksesan dalam
berbagai aspek kehidupan, seperti karya sastra, seni, dan kemajuan ilmu
pengetahuan maupun teknologi yang telah mengubah peradaban dunia semakin
berkembang pesat sehingga memberikan kemudahan bagi interaksi kehidupan manusia
(Eko Jalu Santoso, 2007).
Kisah kesuksesan Habibie dalam konteks Indonesia
adalah sebuah cerminan dari penggalian potensi dalam diri yang dikembangkan
secara terus-menerus dan tidak pernah putus asa untuk meraih apa yang dicita-citakan.
Mental yang kuat untuk bertahan di tengah kegagalan merupakan kunci kesuksesan
yang diraih oleh setiap orang, karena dari sinilah Anda bisa mengetahui
kesabaran Anda untuk bisa bertahan dalam meraih impian. Apa yang dicapai
Habibie sekarang bukanlah sebuah kebetulan, melainkan ditempa dengan ketekunan,
kerja keras, kepercayaan diri, dan disiplin yang sangat luar biasa.
Kesuksesan
Habibie tentu saja diraih dengan perjuangan yang sangat melelahkan dan penuh dengan
keharuan. Maklum saja, sosok Habibie bukanlah seseorang yang terlahir kaya
raya. Beliau berasal dari keluarga yang sangat sederhana. Bahkan, ketika kuliah
di Jerman, beliau sering kelaparan karena tidak mempunyai uang untuk membeli
makanan. Kisah hidup yang sangat miris ini, membuat beliau semakin termotivasi
untuk mencapai kesuksesan sehingga membangun masa depannya secara lebih baik.
Sejak kecil Habibie memang memiliki impian yang
sangat besar untuk mencapai kesuksesan hidup. Bagi Habibie, masa depan adalah
sebuah pilihan kesadaran yang kita ciptakan sendiri sehingga harus benar-benar
serius dalam menjalani apa yang diimpikan. Impian untuk
mencipta masa depan adalah sebuah keniscayaan bagi kaum muda agar tidak menjadi
terbelakang. Sebagai penerus bangsa, kaum muda memiliki
tugas dan tanggung jawab dalam membangun peradaban dunia dengan gemilang
sekaligus berupaya meningkatkan kecakapan dan potensi diri yang berkembang.
Kunci sukses Habibie tidak bisa lepas dari mimpi besar yang ia ciptakan
sejak kecil. Ia terus memelihara mimpi besar itu dalam hati dan pikiran
sehingga pada akhirnya berhasil menciptakan pesawat terbang pertama di
Indonesia. Habibie meyakini bahwa kita harus memiliki target ideal untuk
memasuki ”the world of nine”, dunia
alam cipta, dunia imajinasi yang tidak terbatas atau dunia impian. Maka,
generasi muda harus memiliki keberanian untuk menetapkan suatu impian hidup
yang bisa mengantarkannya pada sebuah kesuksesan, sebagaimana yang sudah
dicapai oleh Habibie.
Saya menilai bahwa Habibie adalah sosok inspiratif yang mampu menguasai
masa depan untuk mengubah peradaban bangsa yang terbelakang dalam dunia
teknologi. Bagi Habibie, tidak ada manusia pun di dunia ini yang dapat
memenangkan masa depan tanpa melakukan ”inner
journey”. Buktinya, pada saat seseorang menelusuri ke dalam dirinya dan
menempatkan dirinya pada ”zero paradigm”,
jadi diri kita sesungguhnya penuh dengan potensi dan keagungan yang luar
biasa. Potensi luar biasa yang terdapat dalam diri ini harus dimanfaatkan
sebaik mungkin dan tidak boleh diabaikan.
Tahapan untuk menguasai dan menciptakan masa depan sendiri dalam rangka
mengubah dunia dan peradaban umat manusia memang harus dilakukan dengan penuh
keberanian. Kaum muda tampaknya harus belajar dari Habibie yang merupakan
revolusi hidup demi mewujudkan mimpi yang sudah tertanam sejak masih kecil.
Kita memang harus membangun spirit kesuksesan dengan memanfaatkan potensi diri
yang sudah ditempa sejak masih muda sehingga bisa diwujudkan dalam bentuk nyata
(Andreas Harefa, 2006). Artinya, bahwa kita harus mengoptimalkan potensi sebaik
mungkin dan tidak pernah putus asa untuk mencapai kesuksesan.
Sosok Habibie sesungguhnya mencerminkan sebagai pribadi yang berhasil
menemukan bakat atau potensi yang terdapat dalam dirinya, yakni kemampuan dalam
dunia penerbangan. Ketika memulai perjalanan untuk menemukan yang terbaik dalam
diri (the finding the best of me), mungkin kita akan terkejut, terkagum,
dan bahkan tidak akan pernah menduga betapa sungguh berharganya hidup ini.
Kalau kita ingin menguasai dan menciptakan masa depan sendiri, maka berusahalah
untuk menemukan yang terbaik dalam diri kita “finding the best of me”.
Selanjutnya yang paling penting juga dari kunci sukses Habibie adalah
inovasi yang tiada henti untuk mempertajam potensi diri. Kesuksesan Habibie
dalam menciptakan pesawat terbang sesungguhnya pernah diremehkan oleh banyak
kalangan. Tapi kenyataannya, Habibie berhasil membuktikan bahwa pesawat terbang
buatannya dapat mengudara di langit angkasa. Berita tentang keberhasilan
Habibie ini pun mendapatkan sambutan hangat dari dunia, karena dianggap sukses
mempolopori pembuatan pesawat terbang di Indonesia.
Dari sini bisa dipahami bahwa mempertajam
potensi diri dalam berbagai kesempatan bisa menjadi kekuatan luar biasa. Inilah yang disebut dengan “self of management”,
yakni kemampuan mengelola berbagai potensi diri, mempertajam kecakapan, dan
menggunakannya untuk menciptakan masa depan demi mengubah wajah peradaban dunia
yang suram. Mengutip perkataan
Albert Schweitzer, bahwa temuan terbesar dari generasi muda adalah orang yang
dapat mengubah hidup mereka dengan mengubah sikap mental mereka
untuk tidak menyerah dalam meraih kesuksesan, sebagaimana yang dilakukan
Habibie.
Sosok yang Mengingspirasi
Kaum Muda
Di usinya yang suka
memasuki 80 tahun, sosok Habibie masih tetap semangat untuk memberikan motivasi
kepada kaum muda agar benar-benar memanfaatkan potensi diri demi pencapaiaan
kesuksesan di masa depan. Bagi saya, Habibie adalah sosok yang menginspirasi
kaum muda dalam menempa kesuksesan dengan penuh keikhlasan dan kesabaran. Saya
menemukan banyak sekali inspirasi yang bisa dipetik dari sosok Habibie,
terutama dalam masalah keberanian untuk selalu mencoba dan tidak putus asa
ketika mengalami kegagalan.
Sebagai seorang muslim
yang taat, Habibie patut menjadi teladan bagi generasi muslim untuk tidak
melupakan kekuatan hati dalam menempa kesuksesan. Pemantapan imtak dan iptek
menjadi modal berharga bagi Habibie untuk meraih kesuskesan sehingga bisa
menjadi teladan bagi kaum muda dalam memberikan kontribusi penting untuk kemajuan
bangsa.
Di ulang tahunnya yang
ke-80, saya berharap bahwa Habibie masih bisa terus memberikan inspirasi dan
motivasi bagi kaum muda agar Indonesia bisa menjadi negara maju. Ini karena,
masa depan bangsa sangat tergantung terhadap kepemimpinan kaum muda yang
menjadi aset terpenting untuk merealisasikan agenda pembangunan yang berbasis
kerakyatan. Kaum muda adalah generasi pemimpin masa depan
yang menempati posisi strategis dalam perjalanan sebuah bangsa untuk menopang kemajuan
dan kesejahteraan masyarakat.
Saya berharap bahwa kaum muda bisa mengambil
hikmah dari perjalanan hidup Habibie yang menorehkan banyak prestasi bagi
pembangunan bangsa. Sudah saatnya, kaum muda melakukan revolusi terhadap
dirinya sendiri demi memanfaatkan potensi diri agar lebih berkembang dan
membawa perubahan yang baik bagi bangsa Indonesia. Kaum muda harus memiliki kepemimpinan
intelektual dalam rangka membangun tradisi politik yang baik demi kepentingan
nasional. Seperti dikatakan
oleh Ratni Kothari (1989) bahwa kaum intelektual atau
pemuda juga memainkan apa
yang dinamakan sebagai ”the role of nationalisers and legitimisers”
terhadap fenomena politik berdasarkan nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan. Dengan kata
lain, bahwa kaum intelektual seperti kaum muda juga berupa untuk menghubungkan
antara upper discourses dan lower discourses.
Akhirnya, kisah inspiratif yang ditorehkan Habibie
semoga tidak sekadar menjadi pemikiran yang kosong bagi kaum muda, namun
bagaimana menjadi inspirasi untuk melanjutkan ide-ide besar yang dilakukan
beliau selama masih aktif di dunia penerbangan dan pemerintahan.
Daftar
Bacaan
Harris, David, From Class Struggle to the Politics of
Pleasure; The Effect of Gramscianism on Cultural Studies, London:
Routledge, 1992.
Kothari, Ratni, State Against Democracy: In Search of Humane Governance, Delhi: Ajanta, 1989.
Harefa, Andrea, Membangun Spirit Keberhasilan, Yogyakarta: Gradien Book, 2006.
Santoso, Eka Jalu, The Art of Life Revolution, Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2004.
Wong, Michael, Sukses itu Mudah, Jakarta: PT. Prestasi Pustaka Raya, 2005.
Kothari, Ratni, State Against Democracy: In Search of Humane Governance, Delhi: Ajanta, 1989.
Harefa, Andrea, Membangun Spirit Keberhasilan, Yogyakarta: Gradien Book, 2006.
Santoso, Eka Jalu, The Art of Life Revolution, Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2004.
Wong, Michael, Sukses itu Mudah, Jakarta: PT. Prestasi Pustaka Raya, 2005.
*Penulis adalah Alumnus Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Saat ini menjadi dosen di Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (INSTIKA), Guluk-Guluk, Sumenep, Madura.
NB: Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog "Inspirasi Perjalanan Habibie 80 Tahun"
ulisan diikutsertakan dalam Lomba Blog “Inspirasi Perjalanan Habibie 80 Tahun”
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/yesisupartoyo/habibie-anugerah-tuhan-untuk-indonesia_57afcfc124afbde12bdd19cd
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/yesisupartoyo/habibie-anugerah-tuhan-untuk-indonesia_57afcfc124afbde12bdd19cd
Komentar
Posting Komentar
isilah komentar tentang blog saya