Urgensi Pendidikan Kesehatan Anak Usia Dini



Oleh. Mohammad Takdir Ilahi

Remaja adalah mereka yang telah meninggalkan masa kanak-kanak yang penuh dengan ketergantungan dan menuju masa pembentukan tanggung jawab. Masa remaja ditandai dengan pengalaman-pengalaman baru yang sebelumnya belum pernah terbayangkan dan dialami. Pengalaman-pengalaman baru ini, membawa remaja pada perubahan yang mendasar berkaitan dengan masa depan dan jalan hidupnya kelak. Ketika perubahan itu sudah tampak, maka remaja mulai melakukan pengembaraan dan petualangan untuk mencari jati diri dan prinsip hidupnya.
Mengingat masih dalam proses pembentukan karakter, mental remaja masih harus tetap dibina, agar tidak lepas kontrol dan kehilangan pegangan dalam menjalani kehidupan. Mental remaja diyakini masih dalam kondisi yang labil, karena pada fase ini remaja seringkali memiliki banyak keinginan dan rasa ingin tahu untuk mencoba sesuatu yang belum pernah dialami sebelumnya. Pada satu sisi, predikat remaja sebagai penerus tampuk kepemimpinan di masa depan, memang menjadi harapan terbesar dan boleh dibilang inilah kesempatan remaja untuk menunjukkan talenta dan kepemimpinannya dalam memperjuangkan masa depan bangsa ini. Di sisi lain, banyak kekhawatiran yang terbesit dari sepak terjang remaja dalam menghadapi pergumulan dan tantangan kehidupan ini.
Salah satu kekhawatirannya adalah terkait dengan mental dan moral remaja yang masih harus dibina dan diperkuat dengan berbagai cara, agar mereka tidak terjebak dengan arus global yang menghimpit eksistensi remaja itu sendiri. Jika tidak memiliki mental dan moral yang kuat, dikhawatirkan remaja akan terkontaminasi oleh hiruk pikuknya kemewahan dan kebebesan yang dialami remaja. Bahkan, kalau mau jujur, remaja kita telah banyak yang terserabut dengan pergaulan bebas, narkoba, free sex, dan HIV, karena tidak mampu membendung arus global yang sudah menjamur ke seluk beluk jiwa remaja.
Dalam era global ini, persoalan remaja tidak hanya terbatas pada masa depan dan tanggung jawabnya sebagai pemimpin masa depan, lebih dari pada itu, remaja tengah dihadapkan pada persoalan kesehatan reproduksi yang seringkali menghambat cita-cita dan masa depannya sendiri. Persoalan kesehatan reproduksi bagi remaja, menurut saya, sangat penting untuk dikaji secara mendetail, mengingat posisi remaja dalam lingkungan masyarakat sangat strategis.

Kesehatan Reproduksi Remaja
Persoalan remaja semakin menampakkan peningkatan yang cukup signifikan, semisal persoalan kenakalan, pertumbuhan, pergaulan bebas, seksualitas, HIV dan AIDS, kehamilan, narkoba, pemerkosaan, dan lain sebagainya. Persoalan remaja tersebut merupakan bagian dari Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) yang menjadi sindrom bagi kelangsungan hidup dan masa depan remaja. Tak heran bila Kesehatan Reproduksi Remaja mendapatkan perhatian khusus dari kedokteran dan psikolog untuk mempelajari sejauhmana aspek-aspek yang mempengaruhi kesehatan remaja.
Kesehatan Reproduksi Remaja pada dasarnya berkaitan dengan kematangan dan pertumbuhan jasmani dan rohani remaja itu sendiri. Namun seringkali, remaja tidak memperhatikan kesehatan reproduksinya, akibat terlalu berfoya-foya untuk menikmati masa-masa remajanya yang penuh dengan keindahan dan nuansa yang berbeda dari masa-masa sebelumnya dan sesudahnya. Masa remaja banyak diwarnai oleh pertumbuhan, perubahan, keinginan, kesempatan, dan seringkali menghadapi resiko-resiko kesehatan reproduksi sehingga kebutuhan untuk pelayanan kesehatan terhadap reproduksi remaja menjadi perhatian serius di seluruh dunia. Perhatian serius dari dunia Internasional, pada gilirannya melahirkan sebuah rekomendasi International Conference on Population and Development (ICPD) Tahun 1994, yang memiliki kepedulian untuk menciptakan berbagai program kesehatan agar dapat lebih memenuhi kebutuhan para remaja di bidang kesehatan reproduksi. Namun demikian, program yang telah dilaksanakan masih sangat sedikit dan terbatas pada negara-negara berkembang yang banyak dililit persoalan kesehatan remaja.
Persoalan Kesehatan Reproduksi Remaja memang menjadi sesuatu yang sangat penting untuk diperhatikan. Betapa tidak, resiko kesehatan reproduksi dapat berakibat fatal terhadap kelangsungan hidup mereka. Hal ini menunjukkan bahwa remaja masih banyak yang kekurang informasi tentang kesehatan reproduksi sehingga tidak memperhatikan dan menanyakan langsung kepada petugas kesehatan atau tempat klinik yang bisa memberikan informasi dan pelayanan maksimal terkait dengan persoalan kesehatan yang dialami remaja.
 Melihat kondisi yang demikian, maka penting kiranya kita mengetahui resiko Kesehatan Reproduksi Remaja sebagai bagian dari pengenalan dan pengetahuan agar tidak terjebak dengan pergaulan bebas dan kenakalan remaja itu sendiri. Pertama, resiko kehamilan bagi wanita yang masih berusia muda. Kehamilan pada gilirannya akan membawa mordibitas dan mortalitas yang lebih besar dari wanita yang telah berusia di atas 20 tahun. Kedua, aborsi yang tidak aman, yang menyebabkan kematian bagi remaja putri. Ketiga, Penyakit Menular Seksual (PMS), berupa HIV dan AIDS. Keempat, Female Genital Mutilation (FGM), yaitu pemotongan alat kelamin luar wanita baik sebagian maupun secara keseluruhan (August Burns, 2005).

Pentingnya Konseling bagi Kesehatan Usia Dini
Menghadapi persoalan kesehatan reproduksi, remaja seharusnya mampu memanfaatkan pusat-pusat informasi dan konseling yang terdapat di berbagai daerah sebagai bagian dari upaya untuk menimalisir resiko kesehatan yang lebih parah. Pusat-pusat informasi yang bertugas menangani masalah kesehatan, menurut saya, sangat membantu remaja untuk memahami pentingnya kesehatan di usia muda.
Begitu juga dengan pemanfaatan konseling yang dinilai cukup efektif untuk membantu persoalan remaja, karena melalui konseling ini, remaja kita akan diberi berbagai penyuluhan berkaitan dengan resiko dan akibat free sex, dan lain sebagainya. Dalam pandangan Singgih D. Gunarsa (1988), konseling merupakan suatu teknik yang dipakai oleh anggota suatu bidang keahlian tertentu, khususnya pekerjaan sosial, psikologi, pendidikan dan agama.
Untuk mengatasi persoalan Kesehatan Reproduksi Remaja, maka diperlukan adanya program yang dinilai efektif untuk mengurangi maraknya pesta seks, narkoba, dan pelecehan seksual bagi remaja putri. Program yang ditawarkan mesti dapat memberikan informasi dan pelayanan secara khusus, sekaligus membantu remaja untuk mengembangkan pengambilan keputusan, kreativitas dan keterampilan utama yang lain. Pertama, penyediaan pelayanan klinis yang dilakukan oleh petugas kesehatan yang terlatih menghadapi masalah reproduksi dan kontrasepsi yang dinilai sangat peka.
Kedua, pemberian informasi tentang kesehatan reproduksi merupakan hal yang sangat penting bagi setiap program yang dilaksanakan. Selain dari petugas kesehatan, pemberian informasi ini juga bisa dilakukan oleh orang tua sebagai informan pertama yang dianggap memahami kondisi kesehatan reproduksi remaja. Orang tua harus mengarahkan anak-anaknya tentang bahayanya seks di usia dini, dan memberikan informasi tentang pentingnya pendidikan seks bagi kalangan remaja.
Ketiga, mengembangkan kemampuan praktis untuk meningkatkan kesehatan mereka. Salah satu pendekatan untuk menghadapi tantangan ini adalah “pilihlah masa depan”. Pendekatan ini bertujuan untuk memberikan dorongan moril kepada remaja, agar lebih terorientasi pada kepentingan kesehatan dan kelangsungan masa depan hidupnya kelak. Sehingga apa yang menjadi cita-citanya tidak terhambat, dan kesehatan reproduksi mereka bisa terkotrol dengan berbagai program yang telah dilaksanakan.
Keempat, menjamin program yang cocok dan relevan bagi kesehatan reproduksi remaja, sehingga akan terbangun sebuah layanan kesehatan yang benar-benar efektif untuk membantu persoalan remaja. Kesehatan Reproduksi Remaja menjadi hal yang sangat penting untuk membangun masa depan remaja yang sehat, mandiri, tegar, dan bertanggung jawab atas masa depan bangsa. Selain itu, remaja yang memiliki mental dan moral yang kuat adalah bagian dari gambaran remaja berorientasi masa depan dan menjadi harapan bangsa agar mencapai kemajuan yang didambakan.

 Widget Lomba Blog FPKR kecil


<a href="http://blogfpkr.wordpress.com"><img alt="Lomba Blog FPKR" src="http://blogfpkr.files.wordpress.com/2013/12/widget-lomba-blog-fpkr-30-plus-kecil.jpg" width="300" height="300" /></a>


Komentar